Wednesday 28 December 2016

Viral !! Arti Dan Fungsi Tumbuhan Obat

Tumbuhan obat sanggup dibagi dalam 3 kelompok, yaitu tumbuhan obat tradisonal, tumbuhan obat modern, dan tumbuhan obat potensial. Pengobatan dengan memanfaatkan tumbuhan obat atau herbal biasa disebut herbal medicine.

Kelompok Tumbuhan Obat

Berdasarkan terapinya, obat tradisional terbagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok medication dan non-medication. Tumbuhan ibat atau herbal (juga obat berbahan dasar dari binatang dan mineral) termasuk dalam kelompok medication. Sedangkan pengobatan dengan cara tusuk jarum (akupunktur), yoga, dan banyak sekali jenis pijat termasuk dalam pengobatan non medication.

Dalam pelaksanaannya kedua kelompok ini seringkali dilakukan secara bersamaan atau saling melengkapi untuk kasus-kasus tertentu. Tentu saja keduanya harus dilakukan oleh orang yang telah terampil dan memahaminya secara mendalam. Namun demikian pengobatan dengan tumbuhan (herbal medicine) secara umum lebih gampang dipelajari dan telah banyak dipraktikkan oleh banyak sekali kalangan dibandingkan metode pengobatan tradisional lainnya.

Tetapi bukan berarti pula sembarang orang sanggup mempraktekkannya tanpa pengetahuan dan keterampilan dasar. Berbeda tujuan tentu akan berbeda hal persiapan materi dan cara penyajiannya. Begitu pula berbeda budaya, suku, bangsa, dan negara mungkin pula berbeda produk herbal yang dihasilkannya meskipun dengan materi dasar yang sama.

 Pengobatan dengan memanfaatkan tumbuhan obat atau herbal biasa disebut  Viral !! Arti dan Fungsi Tumbuhan Obat
Image by babysitting.academy

Secara garis besar tumbuhan obat sanggup dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Tumbuhan obat tradisional

Termasuk kelompok ini yakni tumbuh-tumbuhan yang diketahui dan dipercayai masyarakat tertentu mempunyai khasiat obat dan telah dipakai sebagai materi baku obat tradisonal. Contoh: purwaceng (Pimpibella pruatjan) dipercaya oleh masyarakat Dieng sebagai materi penambah gairah seksual/afrodisiak.

2. Tumbuhan obat modern

Termasuk kelompok ini yakni tumbuh-tumbuhan yang secara ilmiah telah dibuktikan mengandung senyawa atau materi bioaktif yang berguna obat dan penggunaannya sanggup dipertanggungjawabkan secara medis. Contoh: herba meniran (phyllanthus niruri) yang telah dikemas sebagai obat penambah daya tahan badan (imun) pada anak.

3. Tumbuhan obat potensial

Termasuk kelompok ini yakni tumbuh-tumbuhan yang diduga mengandung atau mempunyai senyawa aktif berguna obat tetapi belum dibuktikan pengunaannya secara ilmiah-medis sebagai materi obat-obatan. Contoh: sarang semut.
Meskipun tidak sedikit dinyatakan bahwa penggunaan tumbuhan sebagai materi obat alami relatif kondusif dari efek samping dibandingkan bahan-bahan obat kimiawi, namun bukan hal yang tidak mungkin doktrin yang hiperbola juga sanggup fatal membahayakan jiwa penggunanya. Pengetahuan dasar ditambah pengalaman dan transfer ilmu dari kalangan herbalis dan praktisi pengobatan tradisional sangat diperlukan. Setidaknya beberapa hukum dasar perlu disepakati oleh kalangan pengguna tumbuhan obat supaya tehidar dari hal-hal yang tak diinginkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat tradisional. antara lain:
  1. Ukuran/dosis pemakaian.
  2. Waktu penggunaan.
  3. Cara penyiapam/penyajian bahan.
  4. Pemilihan pecahan tumbuhan secara baik dan benar.
  5. Pemilihan jenis tumbuhan obat yang tepat.
  6. Riwayat kesehatan si pengguna tertentu.
Hal-hal tersebut diatas tentunya tak sanggup disepelekan oleh siapa pun dalam memanfaatkan tumbuhan sebagai materi obat alami. Dengan demikian arti dan fungsi tumbuhan oabt akan sanggup dipahami secara sempurna dan benar.