Kabar murung tiba dari dunia perpolitikan Tanah Air. Politikus Demokrat sekaligus mantan anggota dewan perwakilan rakyat RI, Sutan Bhatoegana menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu (19/11/2016) sekitar pukul 08.00 di Rumah Sakit Bogor Medical Center.
Kabar murung itu disampaikan oleh Juru Bicara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementrian Hukum dan Ham, Akbar Hadi. "Innalillahi wa inna yang kuasa rojiun, supaya bapak Sutan Bhatoegana khusnul khotimah," demikian keterangan Akbar Hadi Prabowo, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Politikus kelahiran 13 September 1957 ini meninggal dunia alasannya ialah kanker hati. Penyakit itu dibenarkan oleh Kalapas Kelas I Sukamiskin Bandung, Dedy Handoko, yang menyampaikan jikalau Sutan mengalami penyakit serius.
 |
| Image by bintang.com |
Namun beberapa waktu lalu, Sutan sempat dikabarkan meninggal dunia. Namun kabar itu dibantah oleh pihak RS BMC Bogor. "Tidak, kabar soal meninggalnya Sutan Bhatoegana itu ialah kebohongan. Nyatanya hingga kini masih dirawat," ungkap seorang petugas operator telepon RS Bogor Medical Center.
Sutan sudah tiga kali berpindah rumah sakit. Sebelum di BMC, dimana daerah ia menembuskan nafas terakhirnya. Sutan terlebih dahulu dirawat di RS Hermina yang berlokasi di Bandung selama beberapa hari menjalani perawatan. Kemudian dipindahkan ke RS Medistra, Jakarta Selatan, selama dua hingga tiga pekan. Perawatan terakhir di RS BMC.
Mengenai Politisi Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, yang telah berpulang tentu menjadi pukulan bagi keluarga yang ditinggalkan. Salah satunya ialah istri Sultan yang berjulukan Nunung Rusyatie. Pasangan itu dikarunai tiga orang anak yakni Raja Hudrie Perlindungan Siregar, Ririe Meyla Shanty Kusuma Siregar, dan terkahir Putri Sheyla Ferbianty Puspita Siregar.
