Ingin tahu cara merawat ban kendaraan beroda empat atau motor yang benar? Agar selalu awet, tidak gampang rusak dan tahan usang meski pemakaiannya bertahun-bertahun. Ban merupakan komponen kendaraan yang paling vital. Karena tanpa adanya roda atau ban, kendaraan tidak akan mungkin berjalan. Perawatan yang salah bisa menciptakan ban tidak nyaman untuk dipakai dan bisa mengundang bahaya.
Salah satu hal yang fatal dan sering di remehkan, yaitu pada ban. Yang mana saat proses pengisian angin, kebanyakan tidak mengikuti mekanisme yang seharusnya. Kondisi tekanan angin pada ban sering kali dianggap sepele oleh pemilik kendaraan beroda empat ataupun kendaraan roda dua.
Padahal ini sangat menghipnotis kenyamanan ketika kau berkendara. Dan lagi hal ini akan menghipnotis juga pada penggunaan BBM, alasannya tekanan angin ban yang tidak sempurna akan menciptakan boros pemakaian BBM.
Berikut, di bawah ini yaitu beberapa kiat atau panduan mengenai hal-hal yang bekerjasama dengan cara merawat ban yang benar. Silahkan disimak;
Cek Ban Secara Berkala
Biasanya ban terasa kurang angin, ketika berkendara. Walaupun ban tidak mengalami kebocoran. Untuk itu para pemilik kendaraan diwajibkan untuk melaksanakan pengecekan pada bannya setiap dua ahad sekali. Karena secara alami angin pada ban akan berkurang dengan sendirinya pada kurun waktu satu hingga tiga minggu. Itulah alasan kenapa ban biasanya bisa sedikit kempes padahal tidak ditemukan kebocoran.
Untuk mengetahui mengenai kurangnya angin atau tidak biasanya pengendara bisa mencicipi sendiri ketika sedang berkendara atau bisa melaksanakan pengecekan dengan alat ukur supaya lebih pasti. Pemeriksaan ban harus dilakukan pada semua ban dan juga untuk ban serep atau ban cadangan.
Jangan Berlebihan Menambah Angin
Dalam mengisi angin pada ban jangan hingga menunjukkan tekanan udara secara maksimal. Karena ban yang bergesekan dengan aspal apalagi pada ketika siang hari ketika cuaca panas akan meningkatkan tekanan angin pada ban kendaraan beroda empat alasannya memuainya udara di dalamnya.
Semisal tekanan udara maksimum pada ban yaitu sebesar 40 psi maka tekanan ban ketika diukur ketika keadaan cuek harus berada di bawah 40 psi. Agar ketika dipakai untuk perjalanan tidak akan bertambah tekanannya dan kemudian meletus. Biasanya pada bab dinding ban tertulis berapa maksimal tekanan ban.
Isi Ketika Ban Dalam Keadaan Dingin
Idealnya untuk melaksanakan pengisian udara pada ban dilakukan pada ketika ban keadaan cuek atau sebelum dipakai berkendara. Hal tersebut dilakukan untuk mendapat hasil tekanan yang akurat. Untuk kau yang sudah memakai kendaraan kau dijalanan, tunggu dua atau tiga jam sebelum mengisi angin atau mengecek tekanan ban.
Tutup Pentil
Banyak yang menyepelekan benda ini, apalagi untuk kendaran roda dua. Padahal angin pada ban bisa keluar melalui tutup ban ini sehingga mempercepat berkurangnya angin pada ban. Untuk itu selalu tutup lubang udara sehabis melaksanakan pengecekan.
Beban Ban
Perhatikan juga beban maksimum yang sanggup ditanggung oleh ban. Selain penumpang, harus diperhatikan juga beban kendaraannya. Jangan hingga total beban kendaraan dan penumpang melebihi kemampuan ban, alasannya kalau melebihi kemampuan ban, bisa jadi ban tidak berpengaruh dan bisa meletus.
Gunakan Nitrogen
Gas nitrogen sanggup menunjukkan kualitas tekanan yang lebih baik dari pada angin biasa. Apalagi gas nitrogen lebih cuek sehingga sanggup menjaga suhu ban supaya tidak meningkat terlalu banyak. Nitrogen juga mempunyai masa yang lebih ringan daripada udara biasa, sehingga gas nitrogen tersebut lebih sulit keluar dari ban.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk merawat ban kendaraan kamu, baik ban kendaraan beroda empat atau ban motor kesayangan kamu. Jangan hingga nanti terjadi hal yang tidak diinginkan ketika berkendara, yang balasannya memaksa kau harus mengeluarkan uang lebih untuk hal yang bisa dihindari. Semoga bermanfaat.
