5 Kelakuan Ibu Mertua Paling Jahat di Dunia - Jika 2 orang saling terikat dalam akad suci pernikahan, maka kedua belah pihak akan menjadi saudara. Kedua orang renta istri akan menjadi kedua orang renta suami, begitu pun sebaliknya. Oleh alasannya itu seharusnya sudah menantu menganggap orang renta sendiri, dan sebaliknya mertua juga harus menganggap menyerupai anak sendiri.
Seharusnya sudah selayaknya terjalin hubungan yang baik antar anak dan orang tua. Namun bagaimana kalau ternyata mertua tidak terlalu suka pada menantunya? Ada beberapa kelakuan ibu mertua yang dianggap jahat kepada anak menantunya. Tidak hanya ada dalam sinetron atau drama kalau mertua berkelakuan jahat, tapi di kehidupan aktual juga ada.
Mertua Menyewa Pembunuh Bayaran
Yang pertama ialah mertua yang menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh menantunya. Seharusnya selaku mertua menganggap menantunya ialah anaknya sendiri, bagaimana dapat kalau menyewa pembunuh untuk membunuhnya.
Jika mertua tidak begitu menyukai menantunya lebih baik ketika sebelum menikah dibicarakan dengan baik. Seperti yang dialami oleh seorang menantu di negara bab barat ini yang rencananya akan dibunuh oleh pembunuh bayaran mertuanya.
Mertua Menyusui Cucunya
Mempunyai cucu apalagi kalau contohnya itu merupakan cucu pertama sangat menyenangkan bagi seorang nenek. Masalah menyusui memang seharusnya penuh dipegang oleh ibu sang anak, terutama ASI.
Jika mertua ingin menyusui cucunya juga maka lebih baik dengan susu formula dan dipakai untuk menimang cucunya biar tidur. Tidak harus menyusui eksklusif dari sang nenek. Mungkin kalau hal itu benar terjadi, sang nenek saking sayangnya kepada cucunya. Tetapi tidak ditunjukkan dengan perilaku menyerupai itu juga.
Mertua Menikahi Menantunya Sendiri
Ada juga mertua yang menikahi menantunya. Bagaimana bisa? Tidak usang sehabis menikah, anak ibu ini meninggal dunia. Kemudian sang ayah atau suami ibu juga meninggal tidak usang jelang beberapa hari dari janjkematian sang anak. Maka tinggallah ibu mertua dan menantunya yang pada balasannya mereka memutuskan untuk menikah.
Menurut kau bagaimana? Apakah logis? Seharusnya mereka hidup sebagai anak dan ibu saja bukan kalau tetap ingin tinggal bersama. Karena sama saja dengan menikahi anak meskipun keduanya memiliki perasaan yang sama.
Mertua Menemani Anaknya Bulan Madu
Mertua menemani anaknya bulan madu? Bagaimana rasanya? Seperti yang sudah kita tahu bahwa sehabis sepasang kekasih menikah mereka niscaya melaksanakan bulan madu berdua. Menikmati liburan berdua pertama sebagai sepasang suami istri. Tapi bagaimana kalau bulan madu tersebut dengan anggota keluarga lain terutama sang ibu.
Ibu ini yang tiba-tiba berada di bandara ketika anaknya akan pergi bulan madu dan balasannya ikut bersama sepasang pengantin gres tersebut. Bulan madu bersama sang ibu akan menjadi liburan keluarga pertama. Ada-ada saja ibu ini.
Mertua Menggagalkan Pernikahan
Dan yang terakhir ada seorang ibu yang tega menggagalkan program ijab kabul anaknya. Sungguh menyerupai tidak memiliki hati. Bagaimana tidak, menjelang hari senang anaknya sang ibu ini memberitahu keluarga dan kerabat dekatnya bahwa ijab kabul anaknya batal. Setelah persiapan yang panjang dan biaya yang telah dikeluarkan namun ketika hari itu tiba tidak ada sama sekali yang melihat. Alasan sang Mertua jahat, anak dan calon menantunya ditangkap Polisi dan mereka sudah di penjara.
Bagaimana rasanya menjadi anak dan pasangannya itu? Jika ibu ini tidak menyetujui ijab kabul mereka, dapat dilakukan dengan cara yang lebih baik lagi. Pembicaraan antar keluarga misalnya. Lebih berarti bukan daripada dengan cara menyerupai itu?
Nah, itu merupakan beberapa perilaku jahat seorang ibu mertua kepada menantunya. Seperti di negeri kisah saja bukan? Bagaimana kalau kau mengalaminya? Semoga saja tidak. Karena pengalaman-pengalaman tersebut terbilang cukup jahat kalau ada di kehidupan nyata.
