Saturday, 22 October 2016

Viral !! Segudang Manfaat Kesehatan Dalam Secangkir Kopi Yang Perlu Diketahui

Kini minum kopi identik dengan gaya hidup. Tapi tahukah kamu, di balik hitamnya kopi, tersimpan segudang manfaat kesehatan yang belum diketahui. Faktanya, kopi memang merupakan salah satu minuman paling banyak dikonsumsi di dunia selain teh.

Kopi cukup diterima oleh banyak kalangan, baik muda-tua atau pria-wanita. Ada banyak jenis kopi. Bahkan ada yang mengatakan, terdapat lebih dari 80 jenis kopi. Namun hingga sekarang hanya kopi jenis Arabica dan Robusta yang bernilai komersial dan paling banyak dikonsumsi di dunia.

Kopi menjadi gaya hidup, begitupun di kalangan perempuan muda, Hang out atau bercengkrama di kedai kopi pun menjadi pemandangan yang lumrah. Bekerja di depan layar komputer juga seakan tak lengkap tanpa kopi. Berikut manfaat kesehatan dalam secangkir kopi yang perlu diketahui.

Sarat Kandungan Gizi

Apa yang terkandung dalam kopi? Secara umum kopi mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Selain itu kandungan bioakif lainnya ibarat kafein, chloregenic acid, melanoidin, polifenol, diterpene, dan trigonelline. Namun, kandung yang dimiliki kopi berbeda beda, tergantung cara penanaman, iklim, komposisi tanah, metode analisis dan proses pembuatannya.

Bila kita bandingkan dengan kopi Arabica dan Robusta, kandungan di dalam kopi Arabica ini lebih tinggi karbohidrat dan lemak dibanding Robusta. Namun kopi Robusta, unsur kafein dan mineralnya lebih tinggi. Kafeinnya sanggup mencapai 4-5% yang sanggup mengakibatkan rasanya lebih pahit dan aromanya kurang dibanding kopi Arabica. Soal aroma dan rasa, kopi Arabica lah yang lebih kompleks

Secangkir kopi standar 240 ml mengandung kafein rata-rata sekitar 100 mg. Kafein juga mempunyai manfaat penting untuk tubuh ibarat meningkatkan perhatian dan kewaspadaan serta performa fisik. Dan untuk kandungan kopi ibarat chlorogenic acid mempunyai imbas anti oksidan, keuntungannya dalam mengatur metabolisme gula darah dan lemak, serta penurunan berat badan.

Image by genmuda.com

Kopi Turunkan Risiko Stroke?

Sebenarnya, imbas kopi terhadap kesehatan masih belum konklusif. Sebuah penelitian di Amerika selama 26 tahun dengan 896 masalah gout atau penyakit nyeri sendi akhir asalam urat di sendi menunjukkan risiko terjadinya gout pada mereka yang konsumsi 4 cangkir atau kurang per hari lebih rendah dibanding meeka yang tidak konsumsi kopi.

Hal tersebut diperkirakan akhir manfaat dari kafein. Penurunan risiko gout juga terlihat pada mereka yang mengkosumsi decaffeinated coffee, sehingga tidak sanggup di singkirkan ada komponen dalam kopi selain kafein yang berefek baik terhadap penurunan risiko gout.
Suatu penelitian di Swedia menunjukkan konsumsi lebih dari 1 cangkir kopi sehari menurunkan risiko stroke pada perempuan dibanding yang tidak konsumsi kopi sama sekali. Penelitian lainnya menawarkan penurunan risiko diabetes melitus pada perempuan yang mengkosumsi 6 cangkir kopi atau lebih sehari.

Akan tetapi hasil penelitian ini bukanlah suatu paduan dan efeknya tidak sanggup disamaratakan pada semua orang alasannya yakni variasi jenis dan jumlah kopi, proses pembuatan kopi, komposisi kandungan aktif dalam kopi dalam penelitian tersebut. Selain itu, kondisi seseorang dan faktor risiko lainnya juga turut mempengarhui terjadinya suatu penyakit atau gangguan kesehatan tertentu.

Waspadai Bila Berlebihan

Efek akhir minum kopi secara hiperbola diketahui hingga ketika ini yakni alasannya yakni kandungan kafeinnya. Konsumsi kafein takaran rendah hingga sedang (50 - 300 mg per hari) sanggup meningkatkan kewaspadaan, energik, dan lebih fokus.

Akan tetapi, konsumsi takaran yang lebih besar sanggup mengakibatkan anxietas, tak bisa tidur atau berdebar-debar. Konsumsi kopi dalam waktu usang akan mengakibatkan tubuh lebih "toleran" sehingga butuh jumlah kafein yang lebih besar untuk mendapat imbas yang sama. Efek lainnya yakni rasa ketergantungan. Saat ingin berhenti minum kopi secara tiba-tiba, justru sanggup menjadikan tanda-tanda ibarat sakit kepala, kurang sanggup konsetrasi, merasa tidak bersemangat dan bahkan depresi.

Kafein yang dikonsumsi dalam jumlah besar (lebih dari 350 mg per hari) sanggup menganggu peresapan beberapa zat gizi dalam tubuh, di antaranya kalsium, zat besi, seng dan lainnya. Bisa juga mengakibatkan kehilangan cairan tubuh bila tidak disertai dengan konsumsi cairan yang cukup dan kalsium akan lebih banyak keluar lewat air kemih.

Waktu Tepat Minum Kopi

Kebanyakan orang minum kopi pagi hari dengan tujuan biar merasa lebih segar dan bersemnagat di pagi hari. Sebaliknya, menghindari minum kopi ketika malam hari alasannya yakni khawatir sudah tidur di malam hari. Tahukah kau kapan waktu terbaik untuk minum kopi? Para ilmuwan menyatakan bahwa waktu paling sempurna minum kopi yakni di antara jam 9.00 hingga 11.00 pagi.

Mengapa demikian? Karena kafein yang terdapat di dalam kopi sanggup meningkatkan hormon kortisol yang sanggup merespons terhadapat suatu situasi atau kondisi dimana ketika kau berdiri tidur di pagi hari, olahraga dan stres. Produksi hormon kotrisol pada keadaan normal mengatur contoh waktu atau siklus tertentu lebih baik.

Produksi hormon kotrisol ini penting demi keseimbangan fungsi tubuh optimal dan mengatur keseimbangan energi. Apabila kau minum kopi ketika produksi kortisol sedang di ambang puncaknya, dikhawatirkan akan lebih meningkatkan kortisol.

Itulah mengapa ilmuwan menyarankan jikalau ingin minum kopi, waktu yang sempurna yakni antara jam 9 .00 hingga 11.00, alasannya yakni kortisol dalam tubuh sedang rendah, sebelum akibatnya mencapai memuncak di siang hari. Ada sumber yang menyampaikan bahwa waktu terbaik untuk minum kopi yakni ketika snack pagi yaitu di antara waktu sarapan dan makan siang.