Lamanya masalah Pembunuhan Wayan Mirna Salihin, gadis manis yang tewas sehabis minum kopi juga menciptakan penderitaan Jessica Kumala Wongso, yang diyakini penuh oleh Pihak Kepolisian sebagai Tersangka Tunggal. Semua orang tentu tidak ingin mencicipi hidup kelam didalam hotel prodeo, dinginnya lantai bui, kamar yang kotor serta mendapat perlakuan yang 'kurang' manusiawi.
Berikut cerita duka Jessica Kumala Wongso dibalik penjara, mulai dari dihipnotis, kondisi kamar tidur yang tidak layak hingga dirayu dan dipaksa 'mengaku' oleh Krishna Murti.
1. Kondisi Sel Tahanan yang Tak layak, banyak kecoak dan Kalajengking
Cerita duka jessica kumala wongso ini pertama kali diungkapkan olehnya dalam sidang ke 26 masalah pembunuhan mirna yang belum terungkap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dengan penuh uraian air mata Jessica mengingat penderitaannya selama berada di penjara Mapolda Metro Jaya. Ia berkata betapa seramnya kondisi ruang tahanan yang ia tempati lebih dari 4 bulan.
Dibalik jeruji besi sel tahanan, Saya hanya tidur sendirian di kamar, beralaskan lantai ubin penjara yang dingin. Hanya dibekali sepotong celana pendek dan kain saja. Di kamar itu berbagai kecoak, kalajengking, anak kebo yang sering mondar-mandir menggerayangi badan saya.
Image by metro.news.viva.co.id |
Belum lagi kondisi kamar mandinya yang sangat kotor, bau, sirkulasi udara tidak ada yang keluar sangat anyir pesing. Ketika hujan atap pun bocor, saya membayangkan bagaimana jikalau kamar ini terendam air akhir banjir.
Namun dikala saya jatuh sakit, gres mulai ada perhatian, kamar saya dipasang exhaust fan. Saya juga sempat mendapat ancaman, akan digabung dengan tahanan perempuan lain yang populer kejam dan sadis. Disana niscaya saya akan menjadi materi bully an, untungnya semua itu belum pernah terjadi, saya masih sedikit beruntung, ungkap Jessica Wongso.
2. Dipaksa Mengaku oleh Krishna Murti untuk Menjadi Tersangka Wayan Mirna
Berita Terbaru Jessica Kumala Wongso - Tak kalah tragis dengan kisah duka diatas, Jessica Kumala Wongso juga memperlihatkan kesaksiannya perihal pertemuannya dengan Komisaris Besar Krishna Murti yang menangani kasusnya, dikala itu Krishna Murti masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum, selang beberapa waktu setelah penangkapannya.
Saat itu Krishna Mukti mendatangi sel tahanannya, ia berkata saya hingga rela mendatangi kamar kau meski harus menjatuhkan harga diri saya sebagai seorang pimpinan. Kemudian Krishna mulai bercerita bahwa saya galau menangkap kau itu bagaimana, tapi saya terus berdoa dan saya yakin demi Allah saya harus menandatangani surat penangkapan kamu.
Karena dalam masalah pembunuhan kopi mirna ini, Saya mempertaruhkan jabatan strategis saya untuk mengakibatkan kau sebagai tersangka tunggal.
Image by batam.tribunnews.com |
Tak usang setelah itu, Komisaris Besar Krishna juga merayu Jessica untuk mengakui perbuatannya, Kamu mengaku sajalah. jikalau kau taruh 'sesuatu' di gelas kopi Mirna. Itu semua kelihatan loh melalui rekaman CCTV.
Yah jikalau kau mau jujur, Paling hukuman pidana yang akan kau tanggung cuma 7 tahun eksekusi penjara, ini belum dipotong-potong dengan hal lain ibarat perilaku baik kau dikala berada di masa penahanan, ratifikasi jujur, palingan sebentar lagi juga keluar.
Oh iya kau sudah mendengar agresi bom teroris di Jalan Thamrin belum? Saya menembak mati pelakunya loh, kepalanya pecah ungkap Jessica menirukan Krishna Murti.
Namun seakan ingin menciptakan suasana 'cair' Krishna Mukti pun mengalihkan pembicaraan, dan ia juga menggunakan percakapan bahasa Inggris dengan Jessica.'Oh iya katanya benar jikalau kau pernah kerja usang di PBB dan tinggal di Kota Newyork?
Kamu ini bahwasanya jago dan saya juga percaya kau orang baik, ya mungkin ada alasan tertentu yang menciptakan kau tak sengaja terlibat (lagi-lagi Krishna Mukti memancing pembicaraan). Terus Krishna menambahkan, saya ini sama ibarat kamu, orang luar menilai saya agak keras dan terlihat 'kaku' padahal saya gampang berteman baik dan sanggup dipercaya oleh siapapun.
Oh iya Jessica ini kucing kesayangan saya dirumah (sambil memperlihatkan fotonya memeluk kucing di HP) Sudah banyak yang kasih like loh di facebook, lebih dari 15 ribu like. Dia memang benar-benar sangat menggemaskan, ungkap Jessica menirukan bunyi Krishna Mukti.
3. Dihipnotis dan Dirayu AKBP Herry Heriawan
Dalam persidangan Jessica Wongso juga mengungkapkan fakta lain, bahwa ia pernah di Hipnoterapi dikala berada di Polda Metro Jaya, dikala itu memang Jessica belum berstatus tersangka. Ia menceritakan jikalau dirinya diperiksa ke satu ruangan ke ruangan lain, saking lelahnya berpindah daerah ia nyaris pingsan tak sadarkan diri menjalani investigasi yang hingga berlarut-larut malam tersebut.
Setelah itu Jessica disuruh duduk, ditanya beberapa pertanyaan. Lalu tidak tahu menahu kemudian Jessica lemas. Setelah itu Jessica ditanyakan pertanyaan yang jawabannya hanya ada dua pilihan 'ya' dan 'tidak' tapi Jessica dihentikan jawab pakai verbal hanya menggunakan kode tangan saja. Lama-lama ia pun tidak sadar total," ujar Jessica.
Image by jpnn.com |
Tiba-tiba didepan Jessica ada AKBP Herry Heryawan yang waktu itu menjabat sebagai Wadirkrimum Polda Metro Jaya. Ada komentar asing dan terasa janggal, alasannya yaitu Herry Heryawan berkata' kau mau pacaran enggak yang sama agama atau tidak, soalnya kau benar-benar 'tipe' saya banget ungkap Herry Heryawan.
Setelah itu ia dipindahkan lagi ke ruangan lain. Waktu sebelum saya tidak sadar, saya tidak ingat, tapi ada lebih dari sekitar dua atau tiga orang. Saya tidak didampingi pengacara, ia masih mengingat pengacaranya berada di ruangan yang lain, tidak di izinkan masuk untuk mendampingi saya, ungkap Jessica Kumala Wongso menceritakan pengalaman kelamnya dikala berada di Penjara.