Friday 30 September 2016

Viral !! Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng, Abdul Ghani Dan Ismail Hidayah

Tidak pernah ada yang menyangka, orang-orang yang dimata kita sangat popularitas pun sanggup bertindak sadis, tanpa rasa tega berani menghilangkan nyawa orang lain demi obsesinya. Adalah Abdul Ghani dan Ismail, korban pembunuhan dimas kanjeng. Pria yang bergelar Sri Raja Prabu Rajasa Nagara semenjak pengangkatannya menjadi Raja Probolinggo itu ternyata dalang dan tersangka otak pembunuhan berencana terhadap kepada Ismail dan Abdul Ghani, santri sekaligus pengikut setianya. 

Alasan pembunuhan ini berawal dari kecurigaan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang merasa curiga kalau kedua santrinya tersebut akan membocorkan diam-diam kesaktian kanjeng yang sanggup meniru uang. Berikut Kronologis pembunuhan Ismail dan Abdul Ghani yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng Pribadi.

Abdul Ghani, Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng

Sosok laki-laki bersahaja berjulukan "Abdul Ghani" ini merupakan warga orisinil Semampir, Kec Kraksaan- Probolinggo. Dikenal masyarakat sebagai pengusaha emas pelengkap dan kerikil mulia. Beliau yaitu korban pembunuhan kanjeng dimas yang terakhir. Jasadnya ditemukan pada hari kamis tanggal 14 April 2016 kemarin.

Jenazah terungkap berada dibawah Jembatan Kedung Ireng, Sendang, Wonogiri, Jawa Tengah dalam kondisi telanjang tanpa menggunakan pakaian. Sedangkan serpihan kepala ditutupi plastik warna biru yang diikat dengan lakban hitam.
orang yang dimata kita sangat popularitas pun sanggup bertindak sadis Viral !! Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah
Image by kabarbromoterkini.com
Kronologi Pembunuhan Abdul Ghani

Menurut hasil olah TKP Kepolisian sehabis mengindentifikasi hasil forensik pada mayit Abdul Ghani, di duga ia sudah meninggal dunia semenjak 3 hari sebelum ditemukan. Ada indikasi mengarah ke penganiayaan berat dan sadis sebelum ia tewas ditempat. Bukti ini sanggup dilihat dari beberapa luka di badan korban. 

'Ada stress berat di kepala yang tidak mengakibatkan kematian tapi sanggup menciptakan pingsan. Luka menyerupai bekas jeratan tali, memar di luar dan dalam leher. Hal itu sanggup mengakibatkan kematian dan diperkuat adanya organ dalam pada susukan napas paru-paru dan jantung menghitam,' rilis resmi olah forensik Polres Wonogiri waktu itu. Hasil pemeriksaan juga menemukan ada luka bekas ikatan di asisten dan di pergelangan kaki kanan.

Polres Probolinggo bekerja sama dengan Polres Wonogiri Berhasil Mengungkap Pembunuhan Berencana yang Didalangi Dimas Kanjeng

Berdasarkan penyelidikan terungkap bahwa korban mati sebab dibunuh tim Preman padepokan atas perintah Kanjeng Dimas Taat Pribadi. Seminggu sebelumnya korban mengancam akan membongkar kedok penipuan penggandaan uang yang dilakukan Dimas jikalau uang setorannya tak dikembalikan. 

Mendengar bahaya tersebut Dimas mengundang Abdul Ghani ke kediamannya dengan  mengiming-imingi uangnya akan cair. Rupanya kedatangan Abdul Ghani ke padepokan menjadi hari terakhir dalam hidupnya sebab di dalam ruangan telah menunggu 22 santri serpihan pelindung yang menganiaya dan membunuhnya.

Foto Abdul Ghani (kiri) dan Ismail Hidayah (kanan)

orang yang dimata kita sangat popularitas pun sanggup bertindak sadis Viral !! Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah
Image by serambimoto.com
Untuk menghilangkan jejak, mayit dibuang di waduk Gajah Mungkur Wonogiri hingga ditemukan para nelayan sedang mengambang di bawah jembatan. Tidak main-main, Kasus ini ditangani eksklusif oleh Polda Jawa Timur. Sebanyak 22 diduga tersangka telah ditangkap dan Dimas Kanjeng ditetapkan sebagai otak sekaligus dalam pembunuhan berencana ini. 

Jasan korban berhasil diidentifikasi  sehari setelahnya pada 15 April, ketika  keluarga korban mencocokkan ciri-cirinya. Korban atas nama Abdul Ghani,  warga Semampir, Kecamatam Kraksaan, Problinggo.

orang yang dimata kita sangat popularitas pun sanggup bertindak sadis Viral !! Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah
Image by sindonews.com

Kasus Pembunuhan Sadis Ismail Hidayah, Murid Dimas Kanjeng

Setahun sebelumnya, pada Februari 2015 jasad "Ismail Hidayah", warga Situbondo juga ditemukan dengan kondisi kematian korban sama dengan Abdul Ghani, kedua leher korban sama-sama dijerat tali, kedua tangan terikat ke belakang dan kepalanya dibungkus plastik kresek.

Ismail merupakan wirausahawan yang bergerak dalam bidang jual beli pakaian.
Di luar kesibukan itu, Ismail pengurus di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi semenjak 2010. Di padepokan itu, Ismail memegang jabatan cukup penting

Istri Ismail Hidayah, Bibi Resemjan menyampaikan ia terakhir kali melihat suaminya pada 2 Februari 2015. Saat itu suaminya pamit hendak menunaikan salat Magrib di Masjid Al Amanah yang lokasinya hanya berjarak 50 meter dari rumah mereka di Desa Wringin Anom, Panarukan, Situbondo.

Kronologi Pembunuhan Ismail, Korban Sadis Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Menurut kesaksian dari Istri Ismail, ketika sang suami tercinta pergi ia diketahui tidak membawa Handphone beserta dompet miliknya. Tepat pada pukul 20.00 Malam, ternyata sang suami tidak kunjung pulang kerumah. Ia pun merasa cemas dan khawatir, sang Istri yang berjulukan Bibi alhasil mendatangi takmir Masjid Al Amanah. Sayangnya ta’mir masjid mengaku tidak melihat Ismail salat berjamaah di masjid setempat.

Suaminya yang tak kunjung pulang menciptakan Bibi khawatir. Keesokan harinya atau pada 3 Februari 2015, Bibi melapor ke Polres Situbondo terkait suaminya yang belum pulang ke rumah. Hingga alhasil pada 5 Februari 2015, ia mengaku ditelepon oleh petugas Polres Probolinggo ihwal inovasi mayit Mr. X. Saat itu, ciri-ciri mayit yang ditemukan serupa persi dengan ciri-ciri Ismail.

Yakni, menggunakan baju taqwa warna biru selutut dan menggunakan sarung kotak-kotak warna biru. 'Namun, saya tidak sanggup memastikannya sebab ketika saya datang, mayatnya (Mr X) ternyata sudah dikubur,' katanya.

Image by solopos.com
Baru pada 1 Juni 2016 lalu, pihaknya dihubungi petugas Polres Probolinggo untuk diminta memastikan identitas mayit Mr. X yang pada alhasil dipastikan bahwa Mr. X yaitu Ismail Hidayah. 

Kematian Ismail sanggup dibilang sangat tragis, bagaimana tidak, berdasarkan orang nomor satu di kepolisian Jatim, korban yang dibuang di tempat hutan di Situbondo hanya ditanam pelaku tidak hingga 1 meter kedalamannya.

Akhirnya lokasi pembuangan mayit itu diacak-acak anjing kemudian warga sekitar berdatangan.
'Pelaku kami anggap sangat sadis dan tidak berperikemanusiaan. Masak orang dibunuh dan dibuang begitu saja,' ungkap kapolda.

Dimas Kanjeng Mengakui Menjadi Otak Pembunuhan

Menurut keterangan dari Kapolda Jawa Timur, hasil pemeriksaan anggotanya sudah berhasil pertanda bahwa Kanjeng Dimas Taat Pribadi sebagai dalang sekaligus otak pembunuhan berencana kedua muridnya tersebut. Ia sudah mengakui keterlibatannya dalam pembunuhan terhadap Ismail dan Abdul Ghani.

Sebelum hingga dikantor Polisi, Dimas sudah mengakui perbuatannya kepada anggota kami, ia memang menyuruh 10 anak buahnya untuk membunuh Ismail. Dan sekarang kami sedang melaksanakan proses pemeriksaan lebih lanjut, untuk menyebarkan kasus pembunuhan ini, supaya mengetahui siapa-siapa saja yang terlibat didalamnya ungkap Kapolda.

Fakta Abdul Ghani dan Ismail, Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng

Baik korban Ismail Hidayah maupun Abdul Ghani semasa hidupnya waktu mereka masih mengabdi kepada Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini sama-sama diketahui sebagai koordinator pengepul uang. Setelah berhasil mengumpulkan uang dari semua pasiennya, kedua korban ini pun memperlihatkan kepada Dimas untuk digandakan oleh tersangka.

Awalnya proses meniru uang ini berjalan lancar, namun belakangan ternyata uang-uang yang dikumpulkan mereka tidak cair. Merasa janggal dengan tinggah laris sang Kyai abal-abal, mereka pun akan melaporkan perbuatannya kepada Polisi.

Takut dengan bahaya ini hingga menciptakan Dimas Kanjeng berusaha untuk mengelabuinya. Dengan cara mengimi-ngimingi uang sebesar 20 milyar, ia pun disuruh tiba ke Padepokan. Tapi tragiss, gres saja menemui Kanjeng Dimas, korban eksklusif dihabisi dengan cara dipukul, diikat lehernya. 

Korban sempat melaksanakan perlawanan sebab semasa hidupnya dikenal sebagai hebat bela diri. Namun apa daya, sebab begitu banyaknya pengawal Kanjeng Dimas yang mengeroyoknya dari banyak sekali arah. Ia pun alhasil tewas juga.

orang yang dimata kita sangat popularitas pun sanggup bertindak sadis Viral !! Korban Pembunuhan Dimas Kanjeng, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah
Menurut keterangan Kapolda, atas perbuatan sadis pembunuhan berencana yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi bersama kelompoknya, mereka akan dijerat dengan pasal 340 kitab undang-undang hukum pidana dengan bahaya pidana paling ringan 15 tahun dan paling berat seumur hidup. Ini pun belum ditambahkan dengan pasal pidana lain, sebab di duga para korban penipuan penggandaan uang dari dimas kanjeng belum ada yang melaporkan kepada kami. 

Sebab itu kami mendirikan Posko pengaduan untuk mendapatkan laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan oleh modus kejahatan penggandaan uang dari Dimas Kanjeng Taat Pribadi si Raja Probolinggo, ungkap Kapolda Jawa Timur.