Orangtua mana yang tak bahagia kala melihat anak-anaknya berjilbab? Namun, tak jarang alasannya bawah umur masih dalam tahap pertumbuhan, jilbab mereka pun cepat kotor alasannya aktif bermain.
Tak hanya bermain di rumah, tapi juga di sekolah dengan banyaknya kegiatan yang aktif. "Bahan yang paling pas digunakan yaitu katun. Tapi biasanya harganya murah, alasannya sedikit kandungan katunnya. Akhirnya, kebanyakan menggunakan materi polyester, TC (tetoron katun) jenisnya polyester, kantun combet yang lebih lembut, carded agak berangasan dari combet," kata Ina Binandari, Hijab Expertise Elzatta.
Ada baiknya sebelum memilih jilbab untuk anak perhatikan 10 hal berikut ini:
1. Bahan
Disarankan menentukan materi dari katun. Ciri dari katun yang anggun yaitu kalau dipegang agak keset dan kasar, tapi lembut. Jatunya malah kaku, tidak selembut sifon. Contohnya, kebanyakan jilbab bergo yang digunakan sebagai seragam sekolah bahannya dari katun, Jarang sekali bahannya 100%, tapi tetap nyaman dipakai. Dengan demikian, yang terpenting yaitu konstruksi benangnya jangan terlampau rapat.
Katun dan rayon sanggup dengan simpel menyerap keringat dan materi yang tidak panas ketika dipakai. Tujuannya semoga anak tidak merasa gerah atau panas ketika sedang beraktivitas atau merasa gatal. Namanya juga bawah umur suka berlarian, bergerak, dan banyak beraktivitas fisik.
2. Motif
Soal motif, berhati-hatilah memilihkan jilbab yang ada hiasan atau pernak-perniknya. Apabila jilbab dengan motif ibarat ini, akan sangat simpel copot oleh anak-anak. Bisa saja sampai tertelan, terutama untuk balita. Begitu juga dengan hiasan kancing, sebaiknya dihindari saja.
Memakai kerudung yang berempel atau polos akan lebih aman. Atau jilbab anak yang instan. Jadi, anak tinggal memakainya saja ketika dibutuhkan, tanpa perlu dikreasikan lagi. Si Kecil akan merasa lebih nyaman ketika memakainyam alasannya simpel digunakan.
Satu lagi yang perlu dihindari yaitu pemakaian jarum atau peniti pada jilbab anak. Pasalnya, jarum atau peniti bila tidak hati-hati sanggup melukai, terlebih lagi bawah umur masih aktif bergerak. Jilbab instan tidak memerlukan penggunaan jarum.
3. Warna
Anak-anak bahagia menggunakan warna cerah dan terang, sesuaikan dengan baju yang dipadupadan. Tidak ada kententuan baju warna pink kerudungnya pun harus warna pink. Sangat sanggup dibedakan warna baju dan kerudung, namun tetap dalam nuansa yang sama. Bisa juga menentukan warna primer ibarat kuning dan merah.
Biasanya biat main atau digunakan sehari-hari cenderung menggunakan warna cerah. Karena bawah umur mempunyai sifat fun dan ceria. Anak-anak menyukai gambar hewan kesukaan atau gambar bunga.
- Baca Juga: Perawatan Kulit Mulus Seperti Wanita Jepang!
- Baca Juga: Langkah Perawatan Rambut Indah Bagi Pengguna Hijab
Karena bawah umur identik dengan aksara aktif dan ceria sehingga berbagai kerudung dengan model yang unik dan menarik. Jika ingin melihat Si Kecil tampil anggun, sanggup memilihkan kerudung dengan model yang lebih simpel.
5. Sesuai Kegiatan
Untuk program pesta dan perayaan, pilihkan kerudung dengan hiasan atau motif yang sedikit ramai untuk membedakan dengan jilbab sekolah. Sementara ketika santai atau jalan-jalan, pilihkan kerudung polos beraksen atau berwarna biasa saja.
6. Tidak Kebesaran
Kerudung yang kebesaran atau kelebaran akan menciptakan bawah umur susah bergerak. Begitu juga dalam dilema kebersihan dan keselamatan, alasannya bawah umur sangat aktif bergerak ketika bermain di tanah atau main masak-masakan.
7. Padu Padan
Tambahkan embel-embel jikalau diinginkan dan anaknya suka bergaya. Tak perlu embel-embel yang mahal atau harus membeli. Jika kerudungnya sudah ramai, tak perlu embel-embel lagi. Jika kerudungnya sederhana, boleh tambahkan di lehernya syal atau hiasan bungga yang aman. Pertimbangkan kesesuaian penampilan anak dengan program yang akan dihadiri.
8. Beda Fungsi
Jangan mencampurkan pemakaian kerudung di sekolah dan kerudung untuk jalan-jalan. Biasanya dengan kerudung jalan-jalan yang lebih bervariasi dan berwarna.
9. Lebih Baik Netral
Anak-anak yaitu peniru orangtuanya. Jika ingin aman, pilih jilbab dengan model dan warna netral sehingga ibu dan anak sanggup sama-sama menggunakan alasannya senada. Anak-anak akan lebi bersemangat ketika Sang Ibu menggunakan jilbab senada dengan dirinya.
10. Libatkan Anak
Tak ada salahnya ketika membeli jilbab ajak anak, biarkan dia ikut memilih, baik dari model dan warna. Beri kebebasan anak berkreasi dengan pilihannya, secara tak pribadi kau mengajarkan ragam warna, motif dan model. Namun, tetap perhatikan bagi anak yang masih kecil jangan menggunakan peniti atau jarum pentul. Banyak kreasi jilbab tanpa menggunakan jarum atau peniti. Pilih yang simpel dan simpel.